Selasa, 09 Juni 2009

PERBEDAAN TEKNOLOGI ANALOG DAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM SUDUT PANDANG TV ANALOG DAN TV DIGITAL

Televisi analog adalah televisi yang menerjemahkan sinyal menggunakan gelombang radio. Pemancar televisi mengirimkan gambar dan suara melalui gelombang radio, diterima oleh antena di rumah dan diterjemahkan menjadi gambar yang kita tonton. Sedangkan televisi digital, sinyal yang digunakan adalah sinyal digital yang dikirim melalui kabel dan satelit, juga menggunakan transmisi radio.

Pada teknologi analog, gambar dan suara diubah menjadi gelombang radio, maka teknologi digital menkonversi gambar dan suara menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. dengan teknologi digital ini, gambar yang ditampilkan memiliki kualitas warna yang lebih natural dan resolusi yang lebih baik, tidak pecah atau turun kualitasnya jika gambar ditampilkan di layar yang besar.

Sinyal analog yang bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying), informasi digital dikirim dalam bentuk pulsa informasi data komputer yang dipadatkan (kompresi) berbentuk sinyal 0 dan 1. Oleh karena itu, televisi lama yang hanya bisa menerima sinyal analog harus menggunakan alat tambahan (set top box) untuk mengubah sinyal digital ke sinyal analog (gelombang kontinu) agar bisa dilihat di televisi lama.

Televisi digital adalah standar baru transmisi gambar dan suara untuk menggantikan sistem analog yang ada sekarang. Selain keunggulan kualitas gambar/suara, televisi digital juga menjanjikan penghematan yang luar biasa dalam hal lebar bandwidth sinyal siaran, krisis keterbatasan alokasi frekuensi akan hilang sehingga akan lebih banyak channel yang bisa ditawarkan ke pemirsa.

Tidak hanya itu, stasiun pemancar atau stasiun televisi juga bisa menggunakan beberapa sinyal dalam satu lebar gelombang yang sama, memungkinkan untuk melakukan siaran atau menambahkan isi atau informasi tambahan dalam sinyal televisi digital. Untuk yang memanfaatkan televisi kabel/satelit, bisa memanfaatkannya untuk melihat jadwal atau informasi tambahan dalam bentuk teks dalam sebuah program/channel tertentu.

Tentunya tidak sembarang televisi bisa menampilkan siaran televisi yang menggunakan sinyal digital. Selain harus memiliki televisi yang sudah mendukung teknologi digital, harus dilengkapi dengan receiver khusus yang mampu menerjemahkan sinyal digital untuk ditampilkan menjadi gambar dan suara. Tidak hanya itu, tentunya dibutuhkan stasiun atau pemancar yang mengirim sinyal televisi digital untuk mengoptimalkan teknologi ini (di Indonesia belum ada, kecuali TV Kabel).

Siaran televisi digital ini bisa ditransmisikan lewat udara (terestrial), satelit atau kabel, baik kabel telepon maupun fiber optik. Boleh dikata, secara fisik cara pengiriman materi gambar dan suara hampir sama dengan yang ada sekarang. Bedanya adalah format data yang dikirim dan infrastruktur teknologi yang digunakan, mulai kamera untuk shooting, pemancar, hingga penggunaan alat tambahan (set top box) di sisi pemirsa untuk menikmati siaran televisi digital.

Televisi digital juga menawarkan fitur interaktif antara penonton dan stasiun televisi. Untuk acara voting reality show misalnya, pemirsa cukup dengan menekan satu tombol di remote control untuk memberikan suaranya. Tidak seperti sekarang yang harus menggunakan jasa teknologi pihak ketiga, baik SMS maupun telepon.

Seiring dengan meningkatnya pelayanan stasiun televisi untuk memanjakan penontonnya, pastinya sebentar lagi teknologi ini akan diadaptasi semua stasiun televisi. Tentunya hal ini akan diikuti dengan tergantikannya televisi analog oleh televisi digital. Di Indonesia tampaknya layanan ini masih lama diimplementasikan. Layanan fitur informasi seperti jadwal yang disertakan dalam televisi digital, baru bisa dinikmati oleh pengguna TV Kabel.

Tidak ada komentar: